Wednesday, 27 May 2015

Syair Aceh Terkait Perkembangan Janin dalam Kandungan.....

Dalam satu syair Aceh juga pernah disebutkan tentang tahap-tahap perubahan janin saat dalam kandungan :

"
Lepah soesah poma mengandong
Nibak buleun phon hingga ke lua
Bak buleuen dua hana meutentee
Nibak buleuen lhee baro ka nyata

Nibak buleuen peut rameei soe tanyoeng
Nibak bulueun limong ka lee peu hawa
Nibak buleuen nam saket lam tuboh
Nibak buleuen tujoh makanan gob ba

Nibak buleuen lapan saket lam tulueng
Nibak buleuen sikureung lahe u donya..."

Syair Aceh di atas menceritakan bahwa sejak dulu orang Aceh memiliki tradisi memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil dan ibu menyusui

Keluarga dari pihak laki-laki maupun dari pihak perempuan mengantarkan makanan yang bergizi pada bulan ke tujuh yang dalam istilah kita disebut dengan "ba bu". 

Aceh memiliki kearifan budaya mengantar makanan tambahan kepada ibu hamil agar kelak saat ibu hamil melahirkan, si ibu memiliki kekuatan fisik yang baik, dan setelah melahirkan memiliki air susu yang banyak, yang tentunya sangat diperlukan agar bayi tumbuh sehat dan optimal......

Wednesday, 20 May 2015

1000 Hari PertamaKehidupan


1000 hari pertama kehidupan sering disebut juga sebagai periode emas pertumbuhan. Ini adalah masa sejak anak dalam kandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun. Disebut periode emas karena pada masa ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat. KURANG GIZI pada masa ini mengakibatkan rusak atau terhambatnya pertumbuhan yang tidak dapat diperbaiki dimasa pertumbuhan selanjutnya. Cukup gizi selama dalam kandungan akan membuat janin tumbuh dan lahir sebagai bayi yang sehat, kuat dan sempurna disetiap fase pertumbuhan dan perkembangannya kelak.

Bayi yang mendapat cukup gizi selama periode emas ini, termasuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD) setelah bayi dilahirkan, ASI Ekslusif sejak usia 0-6 bulan, imunisasi lengkap dan gizi cukup dengan makanan pendamping ASI setelah usia 6 bulan, akan tumbuh menjadi balita yang sehat, kuat dan cerdas....



Sunday, 17 May 2015

Bingung Puting....

Air susu ibu adalah sumber nutrisi terbaik dan terlengkap yang dibutuhkan oleh setiap bayi. Idealnya ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 tahun atau lebih. Beberapa keadaan misalnya ibu bekerja, bayi sakit atau ibu sakit mengakibatkan ibu tidak dapat menyusui bayinya secara langsung. Ibu masih dapat memberikan ASI dengan cara memerah atau memompa ASI dan diberikan kepada bayinya. Pertanyaannya adalah bagaimana cara terbaik memberikan ASI kepada bayi?


Dalam Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yang dicanangkan WHO dan UNICEF disebutkanTidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi" sebagai langkah ke 9. Langkah ini dimaksudkan agar semua bayi yang menyusu akan selalu mendapatkan ASI dan tidak akan terganggu proses menyusunya dengan penggunaan dot atau kempeng. Seorang bayi yang diberikan ASI dengan dot atau diberikan kempeng, akan mengalami kebingungan. Benarkah?

Mekanisme Menyusui
Ketika payudara ditempelkan ke bibir bawah bayi, bayi akan membuka mulutnya dengan lebar dan menjulurkan lidah sampai puting masuk jauh kedalam mulut. Dengan gerakan yang ritmik, lidah bergerak keatas ke arah langit-langit keras, mengakibatkan puting dan areola membentuk dot yang panjang. Pipi mengisi mulut dengan adanya hisapan bayi dan menghasilkan tekanan negatif. Lidah bergerak undulasi (bergelombang) sepanjang “dot” sambil menekan duktus (saluran) di areola dan memerah ASI menuju puting. ASI mengalir keluar dari puting dan ditelan bayi.

Bayi yang diberikan ASI dengan dot untuk menyusu dapat menjadi bingung karena proses memerahnya berbeda. Bayi tidak perlu membuka mulutnya dengan lebar, dan tidak perlu memasukkan puting dot jauh kedalam mulut. Puting karet yang relatif kurang lentur dapat mengakibatkan lidah tidak bergerak dengan ritmik. Ditambah, aliran dari botol yang sangat deras karena gravitasi bahkan tanpa hisapan, mengakibatkan bayi berusaha meletakkan lidah pada lubang dot untuk memperlambat aliran ASI/susu. Hal ini dilakukan juga saat bayi menyusu pada payudara ibu, kadang bayi mendorong payudara (puting) keluar dari mulut.

Jadi Bayi yang sedang menyusu sebaiknya tidak diberikan dot atau kempeng selama 3 sampai 4 minggu pertama saat mereka sedang belajar dan memantapkan kemampuan menyusunya. Jika diperlukan pemberian ASI perah, dapat dengan cara dengan cangkir atau dengan sendok. Hal ini untuk mencegah terjadinya fenomena bingung puting pada bayi

Tuesday, 12 May 2015

 Malam Kelabu di Rumah Mustafa....

Teungku Abdullah seorang ustadz yang juga dokter di sebuah desa di pelosok Aceh Besar hanya duduk termenung menyaksikan Mustafa seorang ayah muda sedang menangis pilu atas kepergian Jamilah, istri yang sangat dicintainya.Memang Allah telah mengkaruniakan padanya seorang bayi laki-laki yang sehat dan montok menggemaskan hatinya. Namun kelahiran sang buah hati yang sangat didambakannya harus dibayar mahal dengan kepergian sang istri menghadap sang Khalik untuk selama-lamanya.

Sebagai seorang mursyid, tentulah Teungku Abdullah telah memberikan nasehat agar Mustafa berlapang dada menerima garis ketentuan takdir dari sang Maha Kuasa. Namun sebagai dokter dia juga merasa bersalah, mengapa dia tidak mampu memberikan pertolongan terbaiknya untuk bisa menyelamatkan nyawa Jamilah.


"Andai saja segala nasehat dokter agar saya menjaga kesehatan dan memperhatikan gizi istri saya indahkan, tentu saja tidak akan seperti ini jadinya," sesal Mustafa seraya mendekap erat rengkuhan sang teungku untuk menumpahkan duka hatinya.

"Sudahlah Mustafa, siapa yang bisa melawan kehendak Allah SWT, kita harus menerima kenyataan ini sebagai ujian dari-Nya." kata sang teungku menenangkan. Acara menjenguk kelahiran bayi yang sekaligus takziyah bagi keluarga Mustafa sungguh menjadi ironi bagi sebagian warga masyarakat Aceh yang mengalami hal serupa.Kepada para tetangga yang menjenguk di rumah Mustafa, Teungku Abdullah menyambut kedatangan mereka dengan pidato yang terbata-bata." Ini harus menjadi yang terakhir di daerah kita, cukuplah keluarga Mustafa saja yang mengalaminya, tidak boleh ada lagi nyawa ibu yang melayang demi kelahiran seorang anak di bumi Aceh ini, kecuali memang sudah kehendak-Nya," tutur Teungku Abdullah yang disambut haru oleh mereka yang hadir .........

Teungku Abdullah termenung, kematian Jamilah, benar-benar membuatnya terus merenung. “Ya Allah ada berapa banyak ibu muda di Aceh yang mengalami hal serupa seperti ini,” ia bertanya dalam hati. Kegelisahan Teungku semakin hari semakin menjadi-jadi, akhirnya ia bertekad memberi perhatian serius bagi ibu-ibu hamil di desanya. Walau sudah ada Posyandu dan kegiatan PKK lainnya, keberadaan Teungku semakin mendukung. Dalam setiap kegiatan yang melibatkan ibu-ibu, Teungku Abdullah sering terjun bukan hanya memberi bantuan juga memberi penyuluhan tentang makanan bergizi dan kesehatan ibu hamil.


Teungku Abdullah menemukan banyak fakta bahwa di desanya banyak sekali ibu-ibu muda yang hamil namun kekurangan gizi. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang akhirnya meregang nyawa saat melahirkan karena anemia atau gangguan kehamilan yang lain. “Faktor yang kurang diperhatikan oleh para ibu hamil adalah masalah kecukupan gizi,”

Apa itu Posyandu

A. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarak...