Sunday 17 May 2015

Bingung Puting....

Air susu ibu adalah sumber nutrisi terbaik dan terlengkap yang dibutuhkan oleh setiap bayi. Idealnya ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 tahun atau lebih. Beberapa keadaan misalnya ibu bekerja, bayi sakit atau ibu sakit mengakibatkan ibu tidak dapat menyusui bayinya secara langsung. Ibu masih dapat memberikan ASI dengan cara memerah atau memompa ASI dan diberikan kepada bayinya. Pertanyaannya adalah bagaimana cara terbaik memberikan ASI kepada bayi?


Dalam Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yang dicanangkan WHO dan UNICEF disebutkanTidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi" sebagai langkah ke 9. Langkah ini dimaksudkan agar semua bayi yang menyusu akan selalu mendapatkan ASI dan tidak akan terganggu proses menyusunya dengan penggunaan dot atau kempeng. Seorang bayi yang diberikan ASI dengan dot atau diberikan kempeng, akan mengalami kebingungan. Benarkah?

Mekanisme Menyusui
Ketika payudara ditempelkan ke bibir bawah bayi, bayi akan membuka mulutnya dengan lebar dan menjulurkan lidah sampai puting masuk jauh kedalam mulut. Dengan gerakan yang ritmik, lidah bergerak keatas ke arah langit-langit keras, mengakibatkan puting dan areola membentuk dot yang panjang. Pipi mengisi mulut dengan adanya hisapan bayi dan menghasilkan tekanan negatif. Lidah bergerak undulasi (bergelombang) sepanjang “dot” sambil menekan duktus (saluran) di areola dan memerah ASI menuju puting. ASI mengalir keluar dari puting dan ditelan bayi.

Bayi yang diberikan ASI dengan dot untuk menyusu dapat menjadi bingung karena proses memerahnya berbeda. Bayi tidak perlu membuka mulutnya dengan lebar, dan tidak perlu memasukkan puting dot jauh kedalam mulut. Puting karet yang relatif kurang lentur dapat mengakibatkan lidah tidak bergerak dengan ritmik. Ditambah, aliran dari botol yang sangat deras karena gravitasi bahkan tanpa hisapan, mengakibatkan bayi berusaha meletakkan lidah pada lubang dot untuk memperlambat aliran ASI/susu. Hal ini dilakukan juga saat bayi menyusu pada payudara ibu, kadang bayi mendorong payudara (puting) keluar dari mulut.

Jadi Bayi yang sedang menyusu sebaiknya tidak diberikan dot atau kempeng selama 3 sampai 4 minggu pertama saat mereka sedang belajar dan memantapkan kemampuan menyusunya. Jika diperlukan pemberian ASI perah, dapat dengan cara dengan cangkir atau dengan sendok. Hal ini untuk mencegah terjadinya fenomena bingung puting pada bayi

No comments:

Post a Comment

Apa itu Posyandu

A. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarak...