Thursday 7 May 2015

Memerah, menyimpan dan memberikan ASI


A. Petunjuk Umum

Sebelum memerah selalu jangan dilupakan untuk mencuci tangan dengan baik dan menyiapkan wadah untuk menampung ASI hasil perahan. Wadah tersebut sebelumnya sudah dicuci dengan air panas mengandung sabun dan telah dibilas.
ASI perah dibagi dan disimpan dalam jumlah yang lebih sedikit (60-120 mL) sehingga tidak perlu membuang ASI yang tidak dihabiskan. Jumlah ASI yang diberikan disesuaikan dengan
usia bayi, semakin besar usia bayi semakin besar jumlah yang diberikan setiap kali minum, tapi sebaiknya sediakan juga persediaan ASI ekstra.
ASI perah yang dikeluarkan dalam hari yang sama dapat digabung menjadi satu. Caranya adalah dengan mendinginkan ASI yang baru diperah minimal 1 jam dalam lemari es/kulkas
kemudian dapat ditambahkan ke dalam ASI sebelumnya yang sudah didinginkan dalam wadah. Jangan menambahkan ASI yang hangat ke dalam ASI yang sudah dibekukan.
ASI yang diperah pada hari yang berbeda disimpan dalam wadah yang berbeda. Jangan mengisi penuh wadah dengan ASI karena saat ASI yang sudah beku dapat mengembang.
Setelah itu beri label tahan air pada wadah ASI dengan menuliskan tanggal ASI diperah dan nama anak (bila akan dititipkan di tempat penitipan).
Saat penyimpanan ASI akan terpisah kandungannya, karena tidak homogen. Lapisan atas yang mengandung krim akan lebih berwarna putih dan lebih kental Sebelum diberikan
pada bayi, kocok dengan lembut wadah yang berisi ASI sampai tercampur rata. Jangan mengocok dengan kuat.
Warna ASI bisa berbeda setiap harinya tergantung dari diet ibu. ASI dapat terlihat kebiruan, kekuningan atau kecoklatan. ASI yang dibekukan juga mempunyai bau yang berbeda dari
ASI segar. Tidak ada alasan membuang ASI selama bayi masih mau meminumnya.

B. Petunjuk Memerah ASI

Ada berbagai cara untuk memerah ASI. Sebaiknya semua metode didemonstrasikan kepada para ibu sehingga para ibu dapat mencoba dan memilih metode memerah ASI yang paling
sesuai dengan dirinya. Cara yang bersih dan praktis adalah memerah dengan tangan.
Cara memerah ASI dengan tangan adalah sebagai berikut:
  1. Cuci tangan sebelum memerah ASI
  2. Sediakan mangkuk bersih bermulut lebar dan letakkan mangkok di dekat payudara
  3. Letakkan ibu jari di atas areola sedangkan jari lain di bawah areola
  4. Tekan ke arah dada
  5. Tekan dengan sedikit mengurut ke arah puting sampai ASI memancar keluar dan tertampung dalam mangkuk
  6. Ubah posisi jari ke jam 3 dan jam 9, dan mulai lagi memerah
  7. Jangan sampai terasa sakit
  8. Perah satu payudara selama 3-5 menit, kemudian beralih ke payudara lainnya
  9. Demikian seterusnya bergantian sampai payudara terasa kosong (20-30 menit)
Selain itu ASI dapat diperah dengan pompa/pemeras manual atau elektrik. Pompa/pemeras elektrik harganya cukup mahal dan biasanya hanya tersedia di rumah sakit atau rumah bersalin. Pompa/pemeras manual biasanya lebih praktis dan lebih terjangkau. Perlu diingat bila dibandingkan dengan harga susu formula dan biaya pengobatan anak sakit, maka pompa/pemeras akan menjadi pilihan utama para ibu bekerja.

C. Wadah Penyimpanan ASI

Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI adalah yang keras, terbuat dari kaca atau plastik keras sehingga dapat menyimpan ASI untuk jangka waktu yang lama. Kantung plastik khusus sebagai wadah penyimpanan ASI dapat dipergunakan untuk jangka pendek yaitu kurang dari 72 jam. Penggunaan kantung plastik untuk jangka waktu yang lama tidak dianjurkan karena plastik tersebut dapat tumpah, bocor, terkontaminasi dan beberapa komponen ASI dapat menempel pada kantung plastik tersebut sehingga nilai gizi ASI berkurang. Selain itu wadah penyimpanan ASI sebaiknya kedap udara.

D. Petunjuk Penyimpanan ASI

ASI banyak mengandung zat gizi, zat anti bakteri dan anti virus sehingga perlu diperhatikan cara penyimpanan ASI sebagai berikut:
  • ASI dapat disimpan pada suhu ruangan ≤ 25°-- C selama 6-8 jam. Kalau suhu ruangan >25°C tahan 2-4 jam. Wadah ASI harus ditutup dan dibiarkan dingin.
  • ASI dapat disimpan dalam insulated cooler bag dengan ice packs selama 24 jam.
  • ASI dapat disimpan dalam lemari es/kulkas (4°C) sampai5 hari.
  • ASI dapat disimpan dalam freezer dengan tipe :
    Bagian freezer terletak di dalam lemari es/kulkas (-15°C) selama 2 minggu, Freezer dan lemari es/kulkas mempunyai pintu yang berbeda (-18°C): selama 3-6 bulan, Deep freezer yang jarang dibuka dan temperaturnya tetap ideal (-20°C) selama 6-12 bulan, Namun ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa lemak dalam ASI dapat mengalami degradasi sehingga kualitas ASI menurun.
  • Petunjuk penyimpanan ASI diatas adalah untuk bayi cukup bulan yang sehat, tidak untuk bayi yang dirawat di rumah sakit atau bayi prematur.

E. Petunjuk menghangatkan ASI

ASI yang paling lama disimpan yang pertama diberikan (first in first out). Cara menghangatkan ASI beku adalah dengan menurunkan ke dalam lemari es/ kulkas (suhu 4°C) pada malam sebelum digunakan agar mencair kemudian sebelum digunakan hangatkan dengan menempatkan wadah penyimpanan ASI pada air hangat yang mengalir atau mangkuk yang berisi air hangat. Diusahakan jangan sampai air hangat pada mangkuk menyentuh bibir wadah penyimpanan ASI. Dalam menghangatkan ASI sebaiknya tidak menggunakan microwave oven atau kompor untuk memanaskan ASI karena tindakan tersebut dapat meninggalkan noda serta menghancurkan antibodi yang terkandung di dalam ASI.
Sebelum diberikan pada bayi wadah penyimpanan ASI dikocok/digoyang dengan lembut untuk mencampur krim kembali dan panas terdistribusi merata, dan jangan mengaduk ASI.
Sisa ASI pada wadah yang tidak dihabiskan saat menyusui tidak boleh dipergunakan ulang dan tidak diajurkan membekukan kembali ASI setelah dicairkan atau dihangatkan.

No comments:

Post a Comment

Apa itu Posyandu

A. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarak...